Asa

Minggu, 18 November 2012 0 komentar
Bagaimana menurutmu, jika sebuah badai memporak porandakan tanaman indahmu yang baru saja kau bersihkan? Bagaimana perasaanmu, ketika istana pasir yang baru saja kau ciptakan mengabur disapu ombak? Mungkin kesedihan dan rasa kesal menumpuk dalam wajan emosimu. Atau mungkin penyesalan menyelinap dibalik maraknya pikiran yang menodongmu.

Aku terlalu takut dalam ilusi. Jiwaku hampir roboh dijalari akar kekhawatiran yang mengerat. Suaraku mencitra penuh kengerian. Mata menuntut untuk menumpahkan airnya. Aku gugup. Tanganku bergerak tak sewajarnya. Ingin aku berbaring saja. Tertidur dan lupa kenyataan sesaat. Tapi itu hanyalah asa yang  tak akan terasa. Aku bertarung melawan suara detak sang waktu, menantang harapan yang terkoyak, berdarah, dan menggelepar.

Aku ingin pikiranku jernih. Sejernih embun yang menempel pada daun hijau dipagi hari. Aku ingin ketentraman dalam hati. Setentram sang ibu yang memeluk gadisnya diujung malam.[]riska




0 komentar:

Posting Komentar