Terjerat Kesenangan Semu

Minggu, 09 Desember 2012 1 komentar
Bismillahirrahmanirrahim..

Bicara masalah kesenangan, mungkin kebanyakan orang akan tersirat berbagai hal yang berbau kemewahan, banyaknya harta, atau jabatan yang melekat pada nama yang sejatinya tidaklah berarti apa-apa dimata Allah swt. Tak jarang mereka tersesat, terjerat, menganggap racun dan bangkai adalah makanan terlezat, jurang adalah kolam yang jernih, perbuatan biadab adalah akhlak yang menawan, kejahatan adalah kewajaran, hingga mereka melihat ratusan rudal panas sebagai atraksi kembang api yang indah. Sungguh, kesenangan dunia hanyalah sebuah kegelapan yang tak akan pernah memberikan tanda-tanda bahwa disana ada lubang, disana ada ranjau, disana ada ribuan pisau yang siap menikam tanpa kita menyadarinya. 

Kebanyakan muslim saat ini terlalu terlena oleh tipu daya para pembenci ketauhidan. Dibalik keramahan dan toleransi mereka yang semu, umat digiring untuk menjadi followers dan kacung-kacung yang akan menjilat kotoran para bedebah. Saat ini, umat merasa bahwa Barat adalah tontonan wajib yang akan membawa penontonnya menjadi lebih keren, modern, dan tak kuno. Padahal, jika umat muslim mau sebentar saja berhenti dari hasrat kelaparan mereka akan produk-produk Barat, sedikit mau berpikir mengenai segala problematika yang mengguncang, sejenak mau merenung tentang diri, kehidupan, dan alam semesta sebagai manifesto Kekuasaan-Nya. Maka secercah sinar akan datang dan menjadi jembatan untuk memahami tentang jati diri yang sebenarnya. Ya. Umat islam saat ini bisa dikatakan lupa atau kehilangan jati dirinya sebagai seorang muslim!.

"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. "
(QS. Al Hadid: 20)

Bisa  dilihat dengan jelas masalah lain yang lebih parah, bahwa para remaja muslim saat ini sedang mengalami proses pencacatan yang tak kunjung henti. Semenjak kecil diajarkan untuk berpikir sekuler, menjauhi agama yang seakan-akan menjadi momok mengerikan dengan terfitnanya sebagai agama teroris. Mengenal Tuhannya pun tidak, lalu bagaimana mungkin bisa membawa diri kepada shiratal mustaqim? Alhasil, gangguan kejiwaan melekat erat pada setiap inci otak mereka. Bingung membedakan mana yang benar dan yang salah, tak tahu harus kemana. Kebodohan menuntun diri mengobral badan dan janji dengan lawan jenis yang juga tengah terperangkap jebakan setan. Bagaimana mungkin orang yang tersesat mampu menuntun orang yang tersesat pula?. Andai umat paham bahwa pacaran adalah tipuan muslihat setan yang sangat menjijikan, yang membuat anak menginjak-injak hati orang tuanya, yang telah banyak melahirkan perempuan yang rela membunuh janin atau anaknya, yang dengan cepat telah meningkatkan korban pemerkosaan, yang diam-diam telah memperbanyak orang gila didunia! Oh..Andai umat tersadar. Atau mungkin pura-pura tak sadar? Sekali lagi, ini adalah ulah diri sendiri yang selalu menyerbu kesenangan dunia tanpa batasan. Semakin sering kita memanjakan nafsu, maka semakin cepat agama menjauh dari diri.

Banyak sekali akibat buruk yang tersaji jika kita selalu menginginkan dan memikirkan kesenangan dunia. Salah satunya menimpa Salat. Ya, salat!. Karena terlalu asyik dengan dunia maka shalatpun tidak menjadi khusyuk, seadanya, dilakukan secepatnya.  Setan tak akan bisa duduk manis dan terus membisikkan kita agar selalu mengingat hal ini dan itu, hingga lupa sudah berapa rakaat yang telah didirikan.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan:

Yang Artinya: "Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila dipanggil untuk shalat (adzan berkumandang), Syaithan segera membelakangi sambil kentut dengan keras sehingga orang itu tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan telah selesai, ia segera menghampirinya. Apabila ia melaksanakan shalat, ia kembali membelakangi sambil membisikkan antara seseorang dengan dirinya. Syaithan itu mengatakan: ingat ini, ingat itu, sehingga ia tidak tahu berapa rakaat dia Shalat"
(HR. Bukhari Muslim)

Allah tak akan membelai penuh cinta siapapun yang tak mau berusaha mendekat kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sahabat, kita tidak pernah tahu kapan kematian itu akan menjemput, kita tak akan sempat untuk bertanya mengapa harus hari itu, dan malaikatpun tak akan pernah meminta izin terlebih dahulu untuk mencabut nyawa. Pertanyaan yang sebenarnya adalah seperti apa kita akan mati nanti? Apakah dalam keadaan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya? atau dalam keadaan dimana kita hanya disibukkan oleh urusan dan kesenangan dunia yang membawa kita menjauh pada cinta-Nya? Mempersiapkan diri untuk kematian dan menghadap-Nya mulai saat ini adalah langkah yang cerdas. Menangkis berbagai kesenangan yang melenakan adalah strategi yang jitu untuk mendapatkan ridho-Nya. Mengkaji islam adalah cara yang elegan untuk mendapatkan kesenangan yang hakiki. 

Dunia hanya sementara, sangat sebentar, lantas mengapa kita terlalu mendamba-dambakan kesenangan yang ada pada dunia itu sendiri?. Padahal segala yang ada didunia ini tak ada apa-apanya. Kau tak akan membawa gelar dan jabatanmu untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kelak akan diajukan kearahmu, dan kau tak akan membawa hartamu kedalam tanahkan? TIDAK.


Ketahuilah kawan, tak perlu kita menjadikan diri kita keren dengan ala kebarat-baratan. Tak perlu menjadikan Barat sebagai kiblat kita diatas bumi ini. Tak ada artinya pandangan manusia terhadap diri. Dan  bila ingin dipandang keren oleh Allah dan para manusia langit, cukup dengan mentaati segala perintah-Nya dan sama-sama berjuang untuk membawa kembali kehidupan islam, yaitu dengan cara menerapkan Syariah dan Khilafah. :) 
Wallahu a'lam...

SEMANGAT! 
Salam Revolusi :)


   

1 komentar:

  • Anonim mengatakan...

    Itu semua bisa terjadi karena kebanyakan kaum muslim, memeliki pandangan yang salah tentang hidup. Saat ini, kebanyakan pandangan hidup kaum muslim sudah teracuni oleh pandangan hidup sekuler kapitalis yang benar-benar memisahkan antara agama dan kehidupan. Dan juga oleh kebiasaan umum yang sedang berkembang di masyarakat.

    Seharusnya, ummat memiliki pandangan tentang hidup, bahwa tidak boleh dipisahkan antara agama dan kehidupan. Jadi semua yang kaum muslim lakukan terikat dengan hukum syara. Tapi sekarang tidak, sehingga mereka menjadi seperti saat ini. Kebanyakan mereka hidup didunia ini hanya mencari kesenangan dunia dan materi saja tanpa mengindahkan hukum-hukum yang memang telah Allah buat. Maka ketika orang-orang ingin menggapai sesuatu yang mereka inginkan, yaa mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan itu semua.

    Oleh karenanya. Sungguh, ummat membutuhkan orang-orang yang sadar akan kesalahan yang menimpa ummat. Sungguh, ummat membutuhkan orang-orang yang bisa membawa mereka kepada jalan kebenaran, jalan islam yang kaffah. Maka, jangan pernah berhenti untuk berjuang, sekalipun banyak kerikil besar menghadang. Sungguh, nikmat yang telah Allah janjikan setelah itu, lebih nikmat dan besar daripada yang pernah kita bayangkan.

    Wallahu a'lam..

    #salam revolusi

Posting Komentar