Bismillah..
Sobat blogger,
Apakah kita pernah bertanya kepada diri kita sendiri mengenai perubahan yang sangat kentara dalam dunia pergaulan remaja-remaja Indonesia? Kenapa mayoritas dari mereka lebih memilih untuk bersikap apatis, pragmatis, dan individualis? Mereka lebih condong kepada hal-hal yang sebenarnya jauh dari kata penting untuk dilakukan dan lebih senang berkumpul dengan kawan yang berlawanan jenis. Mereka lebih memilih seharian penuh dijalanan dengan segerombolan temannya hanya untuk "mejeng", pacaran, dan melakukan aktivitas tak berguna lainnya. Sedangkan.. saudara-saudara kita diluar sana, sedang dizolimi oleh pihak 'pembenci islam' melalui kekerasan maupun melalui peraturan2 negara yang kontra terhadap islam. Bukankah kita semua ingin bahwa remaja milik kita, bisa menjadi pembela, pendukung, dan pembasmi rezim kufur yang sekarang ini sedang dan masih kuat berdiri diseluruh negara yang ada didunia. Tapi kenapa yang kita inginkan malah dibalas dengan banyaknya kekecewaan?
Saudara/iku..
Inilah dampak dari sistem kufur yang diterapkan dinegeri kita. Kapitalis-Liberalis-Demokrasi bukan suatu sistem pemerintahan yang mampu melahirkan generasi bangsa yang cemerlang dan cerdas. melainkan membentuk sebuah segerombolan masyarakat yang tidak mau berfikir kritis, tidak bangga dengan agamanya, dan lupa adanya Tuhan. Kebobrokan-kebobrokan sistem ini semakin menguap dan tercium amisnya. Dimulai dari korupsi, pemerintah yang tidak mampu mengurus negeri sendiri tapi malah memanjakan negara-negara asing (adidaya) yang seakan-akan menjadi kiblat peradaban. Dirancangnya undang-undang yang memperbolehkannya liberalisasi dalam perekonomian bangsa, yang sekarang membuat hampir seluruh kekayaan Indonesia dikuasai oleh asing, sehingga kelebihan yang dimiliki negara kita ini bukan menjadikan indonesia kian maju malah dijadikan sumber penghasilan lain bagi para penjajah halus, yaitu AS dan negara-negara adidaya lainnya. Kemudian kebebasan yang disuguhkan pemerintah terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat. termasuk kebebasan berekspresi, hal ini membuat sebagian masyarakat menjadikan dirinya sebebas mungkin dalam berprilaku dan memeluk agama. Ketika ada seorang muslim yang murtad dari Islam, dibiarkan begitu saja, dengan alasan kebebasan dalam beragama. Padahal dalam Islam, ketika ada orang yang murtad, maka diberi peringatan, diberi kesempatan selama tiga hari oleh negara untuk bertobat, jika tidak mau bertobat setelah waktu 3 hari tersebut, maka negara harus menjatuhkan hukuman mati (HR. Bukhari) dan tobat murtad yang diterima adalah, tobat orang yang murtadnya tidak diulang-ulang atau keluar masuk Islam (Abdurrahman al-malaki, Nizham al uqubat hal 83-86).
Dengan diterapkannya sistem dzolim ini, maka tidak menutup kemungkinan bahwa generasi penerus Islam terkontaminasi dengan cara berpikir dan ideologi yang dibawa oleh para pemikir liberal yang menjamur di negara kita. Sehingga, remaja lebih memilih untuk mengurusi diri sendiri dan tidak mau susah payah memperjuangkan agamanya. bahkan tidak sedikit yang tidak tahu apa yang diwajibkan, dan diharamkan oleh Islam. Belum lagi media masa yang juga didominasi oleh asing, sehingga kebanyakan dari programnya hanya memberitakan sesuatu yang sangat tidak penting dan tidak mempunyai nilai edukasi bagi para remaja. Contohnya, acara musik yang pemainnya mengumbar aurat, dengan berpenampilan ala girlband dan boyband korea, acara gosip yang mengajarkan masyarakat untuk bergibah, berita kriminal yang tidak sesuai tempatnya menimbulkan tindak kriminalitas dan kekerasan terjadi pada anak-anak dan remaja, karena disana ada proses peniruan. sinetron yang tidak sarat makna malah mengajarkan untuk hidup hedonis dan menjunjung tinggi materi, sehingga membuat orientasi hidup kebanyakan orang menjadi materialistis. Kemudian, orang tua, kerabat, lingkungan, yang juga terbawa arus perubahan jaman, terwesternisasikan dan cenderung hedonis menjadi pendukung kemunduran remaja dalam berfikir analisis maupun kreatif dengan perspektif Islam.
Solusinya?
Hanya Islam yang mampu memberikan solusi terhadap segala problematika yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia diberbagai jaman. Karena islam bukan hanya sekedar agama ritual saja (vertikal), yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tapi juga sebagai tolak ukur kebenaran dan keburukan segala sesuatu, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, mengatur kehidupan manusia dengan sesamanya (muamalah) dalam berbagai aspek kehidupan seperti; pemerintahan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik, dan uqubat.
Allah swt berfirman :
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah , daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya , dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah , (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Maidah:3)
Maka dari itu, mari kita berjuang untuk mengubah segala persoalan ini dengan cara mempelajari Islam lebih dalam dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tidak lupa turut andil dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah dimuka bumi ini, karena tidak akan ada kehidupan islam yang sempurna tanpa diaplikasikannya syariah dan khilafah!. :)
0 komentar:
Posting Komentar